17.9.12

Haruskah Memilih Diantara Dua?

Waktu kemarin, minggu, 16 September 2012, saya ngerasa bosan banget. bosan dengan penat. Nah, inget nggak dengan kata bosan dan penat? anak-anak tahun 2000an pasti tahu banget deh dengan kata-kata itu. Ya. Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Ini film udah kemana tau Ditaaaaaaaaa... kenapa lo mau bahas ini??

Gini ceritanya. kenapa saya mau bahas ini ya karena waktu itu saya ngerasa bosaaaaan banget sampe-sampe ngga tahu mesti ngapain. ya you know lah, biasanya orang-orang yang kayak gue ini, tahu sebenernya apa saja kerjaan yang harus dilakuin, tapi ngerasa bosan dan bete saking bingungnya mana dulu yang harus dikerjain. Nah, biasnya, selain nyanyi-nyanyi sendiri atau foto-foto sendiri [semua dilakuin sendiri, ya jadi penyanyi amatiran, ya jadi foto model buat diri sendiri, dan merangkap jadi fotografer buat sendiri juga. haha!] akhirnya saya memutuskan untuk nyalain laptop dan klik sana klik sini lihat folder-folder yang ada tanpa arah yang jelas mau ngapain.

Akhirnya jari saya terarah ke satu folder bernama 'film'. disitu saya cuma bisa lihat atas-bawah-atas-bawah film mana yang mau saya tonton. Eh alhasil saya lihat satu file film yang judulnya Ada Apa Dengan Cinta. "Wah jadul juga ini film!", seru saya waktu itu. "seru juga nih buat ditonton lagi.", lagi-lagi saya ngoceh sendiri.

Menontonlah saya diantara sepinya kosan yang pada saat itu ngga tahu orang-orangnya pada kemana. Seriuuuusss banget saya nontonnya. Saking asiknya seolah-olah saya masuk kedalam peran dan perasaan Cinta [Dian Sastrowardoyo] dan Rangga [Nicholas Saputra]. Saya memang bukan teenager lagi. ya, ya saya sudah berkepala dua sekarang. Mahasiswa tingkat akhir yang sedang galau akan perjalanan skripsi dan mau jadi apa setelahnya. Namun, kisah yang disodorkan dalam film ini bukanlah semata-mata untuk remaja. Buktinya, saya masih bisa masuk, tenggelam, dan hanyut dalam alur drama yang dimainkan oleh kedua pemeran utama tersebut. Saya mulai berpikir, "ini film untuk remaja, tapi kok kenapa saya masih sangat terbawa dengan kisan roman mereka ya?", ujar saya waktu itu. setiap kata, setiap adegan, saya cermati dan membuat saya semakin larut dalam permainan hati dalam film ini.

Setelah filmnya selesai, saya memiliki satu kesimpulan bahwa:
"Siapapun, kapanpun, dan dimanapun kamu, ketika sudah bersentuhan oleh cinta, tak ada yang namanya beda. Semua sama."

Itu semua terbukti bahwa kisah yang disodorkan dalam film AADC ini bukan hanya untuk segmen remaja saya, tapi untuk semua kalangan yang memiliki cinta dan memiliki problematika dalam percintaan. Karena, ketika kita memiliki problema dalam percintaan, hampir semua yang dirasakan sama. Memang, kenyataan harus memilih antara teman atau pujaan hati, hanya kebanyakan dimiliki oleh para remaja. Namun, jika kita lihat dari sisi yang lebih luas, bisa saja masalah cinta yang dimiliki oleh para adults atau early middle adults misalnya, mereka dihadapkan oleh masalah harus memilih antara orangtua atau calon suami karena orangtua tidak menyetujui hubungan mereka. Nah, sama saja kan? hanya tingkat kekomplekitasannya saya yang berbeda. Namun, apa yang dirasakan itu pasti sama. Bimbang. ya, itulah cinta.

Saking geregetnya dengan kisah yang ada di film ini, saya sampe bikin catatan dari tiap kalimat yang ada disana yang saya suka banget. Ini contohnya, puisi Rangga:


Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya?
Meninggalkan hati untuk dicaci

Lalu sekali ini aku lihat karya surga 
dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta?

Tapi pasti aku akan kembali
dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja


Dalem banget kan puisinyaaaaa... ah melting deh jadinya kalo aja ada sesosok Rangga dikehidupan nyata. Ah tapi namanya juga film. hahaha!

Nih ada lagi kata-kata yang saya petik dari beberapa adegan yang saya suka. Ini pada saat Cinta memutuskan untuk nggak nemuin Rangga lagi karena dia merasa persahabatannya jadi berantakan, setelah Alya mencoba bunuh diri karena terlalu depresi dengan keadaan keluarganya:

"Cinta! kamu kenapa sih?" | "Rangga, kayaknya kita ngga usah ketemu-ketemu lagi." | "Maksud kamu?" | "Pokoknya berhenti deketin saya lagi." | "Ngedeketin kamu? kayaknya ada yang ngga jelas deh." | Semenjak gue ketemu lo, gue berubah jadi orang yang beda. Orang yang ngga bener!" | "Gini ya ta, salah satu diantara kita pasti lebih punya hati atau punya otak. Tapi kayaknya kamu ngga punya dua-duanya deh. Asal kamu tahu ta, Kalau diperlakukan ngga fair gini sih saya udah biasa. Tapi satu, Ga ada maaf-maafan lagi. Saya setuju, kita ngga usah berhubungan lagi."

AAAAHHH jleb banget ngga tuh kata-katanya Rangga? Seorang pendiam, sekalinya ngomong memang terkadang suka jleb ya. hehehe. Ini nih potongan adegannya yang saya capture buat ngingetin segimana emosinya Rangga waktu itu. 




Dan ini nih beberapa pemeran yang ada di AADC termasuk produser, sutradara, dll nya:
















Dan ini beberapa adegan yang saya sukaaa.. x)









Okay, the last but not least, in my opinion, film ini bakalan terus everlasting sampai kapan pun! karena ya itu, cintanya yang ngga menye-menye dan memang based on our reality life as a human being yang memiliki cinta dari Tuhan, dan yang terkadang suka dihadapkan pada dua hal tapi harus kita pertahankan keduanya. :)

No comments:

Post a Comment